Friends

Statistik

Flag Counter

Perbincangan PKS di Todays Dialogue : Koalisi di Persimpangan

Bincangkan PKS di Today's Dialogue
PKS makin ramai diperbincangkan tentang posisinya di koalisi. Seperti kata Bang Mardani Ali Sera di sini bahwa
Mardani: Posisi PKS di Koalisi Itu Masalah Kecil
kali ini diperbincangkan kembali oleh metrotv bersama Zulkifiermansyah(FPKS), Saan Mustopa(FPD), Wiranto (Hanura) dan Burhan Muhtadi (peneliti LSI). Berikut link downloadnya dari PKS Jember untuk anda semua.

Video Part 1
Video Part 2


| Rabu, 18 April 2012 0 comments

Download majalah FPKS : Kupas Tuntas Penolakan kenaikan BBM

Rencana Kenaikan BBM
Banyak Tugas Pemerintah
Belum Dikerjakan
Tulisan Utama: Halaman 3 - 6
Pada dasarnya PKS dari awal berkeyakinan
tanpa kenaikan, APBN-P masih
bisa diselamatkan. Tentu dengan berbagai
syarat; pertama, pemerintah
harus tetap meningkatkan penerimaan
negara, salah satunya Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP).
Halaman 7



Soal BBM,
Sikap PKS Sudah Jelas
Sikap PKS sudah jelas, dan kami sudah
berikan masukan yang dirasa dapat
menjadi solusi terhadap permasalahan
BBM ini, secara rasional dan
faktual. Untuk itu PKS tetap menolak
kenaikan harga BBM,
Halaman 10

PKS,
Partai Konsisten Sekali
Efendi beralasan, bahwa gelar ini disematkan
kepada PKS, karena menilai
PKS telah teguh memperjuangkan aspirasi
rakyat secara konsisten.
Halaman 13



| 1 comments

Mabit PKS Jember, Tak Kenal Lelah Berbuat Kebaikan

Mabit (Malam Bina Iman dan Taqwa) PKS Jember
Jarum jam telah menunjukkan waktu pukul 9 malam, semua kader yang sibuk membaca quran kecilnya segera menyelesaikan aktivitas yang selalu lekat dalam kesehariannya itu. Di masjid yang hening dikelilingi kebun itu puluhan kader PKS mengadakan kegiatan mabit(malam bina iman dan taqwa), yaitu kegiatan i'tikaf  dilakukan sehari semalam yang dirangkai dengan kegiatan tilawah Quran, pengajian dan ditutup solat malam. Tepat pukul 9 setelah menghatamkan satu juz Quran mulailah para kader mendekat pada mimbar untuk mendengarkan kajian dari Ustadz KD Purnama. Sembari membuka Qurannya, ustadz menyampaikan banyak hal tentang semangat kepada kita untuk terus melakukan kebaikan dan perbaikan. Bagaimanakah detail taujihnya, simak dalam rekaman audio berikut ini.



link download

| 0 comments

Tafsir surat Al A'la oleh KH.Khoirul Hadi

KH. Khoirul Hadi, Lc , salah satu pendiri PKS Jember
Satu lagi persembahan pksjember kepada para perindu taujih rabbani dari salah satu surat yang nabi begitu menyukainya. Dibawakan oleh sosok yang amat menjiwai isi tafsir ini, KH.Khoirul Hadi, hingga membawa anda semua berkelana menyelami ketinggian dan kebesaranNya. Semoga menjawab kerinduan anda semua, selamat menikmati hidangan Allah. (aulia)


| 0 comments

Ahmad Heryawan: Tokoh Perubahan Republika 2011


Ahmad Heriyawan

Ahmad Heryawan. Nama itu tidak banyak dikenal oleh masyarakat Jawa Barat. Masyarakat jauh lebih mengenal Danny Setiawan, Gubernur Jawa Barat 2003-2008, atau Agum Gumelar, mantan menteri Perhubungan dan juga mantan calon wakil presiden. Heryawan barangkali malah lebih dikenal di Jakarta karena dia menjadi anggota DPRD DKI Jakara.

Namun, rupanya takdir berkata lain. Orang yang tak banyak dikenal itu jusru menang dalam perebutan kekuasaan di Jawa Barat. Ketenaran Danny Setiawan dan Agum ditenggelamkan oleh pilihan masyarakat yang kemudian mengangkatnya bersama Dede Yusuf sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.

Sosok yang dikenal sebagai politikus mubalig ini lahir di Sukabumi, 19 Juni 1966. Pendidikan dari SD sampai SMA diselesaikan di kampung halamannya, baru setelah kuliah Heryawan merantau ke Jakarta masuk di Fakultas Syariah LIPIA pada 1992.

Selepas menyandang gelar sarjana, Heryawan mengajar di beberapa perguruan tinggi. Beberapa di antaranya adalah Ma’had Al Hikmah, Dirosah Islamiyyah Al Hikmah, Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta, dan Pusat Studi Islam Al Manar. Selain sebagai akademisi, Heryawan juga aktif di berbagai organisasi massa Islam, antara lain, sebagai ketua umum pengurus besar Persatuan Umat Islam (PUI).

Begitu Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS) lahir, Heryawan terjun ke dunia politik. Karier politiknya terus menanjak ketika menjadi anggota DPRD DKI Jakarta. Pada periode 1999-2004 dia sebagai anggota biasa, kemudian pada periode berikutnya dia terpiih kembali sebagai wakil rakyat dan menjadi wakil ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Semula Heryawan hanya mendapat amanah dari partainya (PKS) untuk posisi wakil gubernur di Jawa Barat. Tapi, sebagai pendatang baru di dunia perpolitikan Jawa Barat, nama Heryawan tak dilirik para calon gubernur. Apalagi, usia Heryawan saat itu baru menginjak 41 tahun sehingga dianggap belum memiliki banyak pengalaman di dunia birokrasi.

Karena tak ada yang meminang menjadi wakil gubernur, DPW PKS Jawa Barat melakukan langkah berani dengan menjadikan Heryawan sebagai calon gubernur. Mereka kemudian mengajak DPW PAN Jawa Barat untuk berkoalisi menghadapi pilgub. PAN menyodorkan nama Yusuf Macan Effendi alias Dede Yusuf untuk menjadi pendamping Heryawan. Pasangan ini pun kemudian dideklarasikan dengan sebutan Hade, dalam bahasa Sunda berarti `bagus' atau `baik'.

Apa yang terjadi kemudian? Pasangan muda yang sebelumnya tak diperhitungkan justru mampu memenangi pilgub pertama Jawa Barat yang dipilih langsung oleh rakyat. Hade alias Heryawan-Dede meraih 7.287.647 suara, pasangan Agum-Nu`man meraih 6.217.557 suara, dan Danny-Iwan meraih 4.490.901 suara.

Bagi Heryawan, mendapat amanah menjadi gubernur dari masyarakat Jawa Barat adalah satu kepercayaan. Karena itu, begitu dilantik, pasangan muda ini langsung melakukan berbagai program dengan tujuan memenuhi harapan dan keinginan masyarakat Jawa Barat. Janji-janji saat kampanye pilgub satu per satu mulai direalisasikan.

“Tahun pertama adalah masa yang paling berat bagi saya dalam memimpin Jawa Barat,“ kata suami dari Hj Netty Prasetyani. Selain masih buta dengan kondisi birokrasi Jawa Barat, berbagai tekanan dari parpol yang kalah dalam pilgub terus merongrong kepemimpinannya. Ancaman penurunan paksa dari kursi gubernur terus dialamatkan kepadanya.

Namun, berbagai kecaman, bahkan ancaman, baik dari internal birokrasi maupun eksternal, tak pernah menyurutkannya untuk mewujudkan janji-janjinya kepada masyarakat saat kampanye. Bidang yang menjadi prioritas Heryawan seperti yang disampaikannya saat kampanye lalu, yaitu pendidikan murah, sejuta lapangan kerja, kesehatan masyarakat, perbaikan ekonomi masyarakat, hingga membenahi infrastruktur di seluruh wilayah Jawa Barat mulai diwujudkan.

Pada 13 Juni mendatang, pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf melewati tahun ketiga. Kerja keras selama hampir tiga tahun mulai membuahkan hasil. Apresiasi terhadap kinerjanya diberikan pemerintah pusat melalui berbagai penghargaan. Bahkan, dalam sebulan, Desember 2011, Heryawan menerima empat anugerah dan penghargaan. Penghargaan pertama diterimanya saat Hari Nusantara 13 Desember di Dumai, Riau, kemudian Satya Lencana Kebaktian Sosial di Yogyakarta pada Peringatan HKSN 19 Desember, Parahita Ekapraya Pratama di Jakarta pada Peringatan Hari Ibu 22 Desember, dan Transmigrasi Award pada 27 Desember 2011. Tak banyak kepala daerah yang menerima empat penghargaan berkategori nasional dalam waktu sebulan. Sebelum itu, sederet penghargaan diraih oleh Heryawan dalam rentang 2011, antara lain, Entrepreneurship Development dari Menteri Koperasi dan UKM. Pemerintah pusat juga mengganjar Pemprov Jawa Barat dengan penghargaan bertajuk “Anugerah Pangripa Nusantara“ karena dinilai memiliki perencanaan pembangunan terbaik dan dinilai sukses meningkatkan kualitas pembangunan daerah.

Menteri Pendidikan memberikan penghargaan kepada Heryawan karena dinilai berhasil membina sekaligus mendorong perkembangan pendidikan inklusif. Kiprahnya dalam mengelola pemerintahan di Jawa Barat juga mendapat apresiasi dari Youngsan University Korea Selatan. Salah satu universitas terkemuka di Negeri Ginseng ini mengganjarnya dengan gelar doctor honoris causa bidang manajemen pemerintahan. “Itu adalah keberhasilah seluruh stakeholder Jawa Barat. Tanpa peran serta seluruh lapisan masyarakat mustahil penghargaan itu bisa diraih,“ ujarnya.

Bapak enam anak yang sebelum menjabat Gubernur Jawa Barat rutin berbelanja di pasar tradisional itu mengakui, masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan. Beberapa persoalan yang menurutnya sangat prioritas untuk dituntaskan adalah masalah kesehatan, khususnya menyangkut fasilitas puskesmas. Ia menargetkan, pada 2012 ini ada 200 puskesmas dengan pelayanan obstetri neonatal emergesi dasar (Poned) di Jawa Barat.

Selain itu, Heryawan juga menargetkan komposisi pendidikan menengah atas akan dibalik, yaitu 65 persen SMK dan 35 persen SMA. “Idealnya, 70 berbanding 30. Tapi, bisa mewujudkan 65 banding 35 sudah sangat bagus,“ kata dia. []

*REPUBLIKA (11/4/12)



source : pkspiyungan.org

| Selasa, 17 April 2012 0 comments

J Kristiadi: "Saya belum pernah menyaksikan pengaderan partai yang memuaskan, kecuali di PKS"



Bincang-bincang Joseph Kristiadi:
"Rakyat Harus Memproduksi Pemimpin"

SAAT ini muncul penilaian, kepemimpinan nasional tersandera banyak kekuatan sarat kepentingan sehingga pemerintahan tak berjalan efektif. Semua diselesaikan dengan cara “dagang sapi”. Keadaan itu justru terjadi pada era demokratis. Untuk menguak permasalahan itu, berikut bincang-bincang Rakyat Medeka dengan Dr Joseph Kristiadi dari Center for Strategic and International Studies (SCIS) Jakarta.

Mengapa itu terjadi? 

Proses demokrasi masih berjalan. Namun kebelumsuksesan demokrasi, dalam arti sukses menyentuh esensi, jangan membuat kita berpikir ke belakang dengan menyatakan, mengapa tak dikembalikan ke zaman dulu ketika negara punya power luar biasa untuk mengatur rakyat.

Semua berjalan efektif, situasi stabil. Kita jangan pernah lupa pada era lalu terjadi kekuasaan yang memonopli segala, termasuk monopoli kebenaran, tak boleh ada perbedaan dan kritik. Semua yang berani berbeda dan mengkritik dianggap kriminal, dicap subversif. Kita sudahi saja masa itu, jangan kita ulang atau bangkitkan lagi.

Novelis terkenal asal Ceko, Milan Kundera, mengatakan, “The struggle of man against power is the struggle of memory against forgetting, perjuangan melawan kekuasaan adalah perjuangan melawan lupa.“ Jangan kita lupakan masa lalu yang kelam itu.

Mengapa pemimpin saat ini tak begitu powerfull, ya demokrasi sebenarnya memang membatasi pemimpin agar tak absolut. Jadi pemimpin era ini tak bisa disamakan lagi dengan era sebelumnya. Selain itu, kita kini juga mengalami perubahan budaya.

Perubahan budaya seperti apa?

Dalam budaya kita, termasuk budaya Jawa, pemimpin ibaratnya mendapat wahyu Tuhan untuk memimpin. Tanpa wahyu sehebat apa pun, dia tidak bisa berkuasa. Wahyu juga bisa diartikan garis keturunan. Tanpa garis keturunan raja atau pemimpin, seseorang tak bisa jadi pemimpin. Jadi muncul mitos-mitos pada diri pemimpin.

Saat ini mitos-mitos itu sirna, tak ada lagi mitos ratu adil dan sebagainya. Karena masyarakat menilai pemimpin adalah orang biasa yang terpilih berdasar mood masyarakat saat pemilu untuk menjawab kebutuhan, keinginan saat itu. Mood masyarakat bisa dibentuk elite politik dengan pencitraan, dengan perjuangan keras, juga karya nyata.

Ada yang berkemampuan biasabiasa saja, tapi mood masyarakat bisa mengarah ke dia. Jadi sak-mood-e bae. Tertarik pengusaha sukses, ya milih pengusaha sebagai pemimpin. Tertarik birokrat, ya milih birokrat. Tertarik artis, ya milih artis. Tokoh muda, ya milihlah dia. Juga tak ada yang melarang mencalonkan tokoh yang tak berpengalaman politik sedikit pun.

Itu kan perubahan budaya yang sangat signifikan. Memang ada yang saat menjabat menunjukkan kualitas, namun kita tahu banyak yang korup dan mismanajemen. Namun apa pun moodrakyat saat itu, mereka pasti punya standar minimal.

Apa standar minimalnya?

Pemimpin itu harus punya pandangan tegas dan jelas, mau membawa bangsa ini ke mana. Kalau itu tak punya, pasti serba-abu-abu. Kalau itu jelas, dia dapat merumuskan tahapan untuk mencapai. Dia boleh berasal dari birokrat, purnawirawan TNI, pengusaha, artis. Tapi semua harus punya standar minimal itu.

Di sinilah perlu kontrol terhadap pemimpin. Itulah kaitan antara masyarakat yang memilih pemimpin dan masyarakat harus memberikan masukan, kritik sebagai kontrol. Bila sistem tidak demokratis, ya mekanisme kontrol tidak berjalan. Mengkritik bisa langsung dipidana. Kebenaran hanya milik pemerintah.

Namun bila sistem demokratis pun apa artinya bila kritik tidak ditanggapi. Kritik, saran, dan masukan rakyat tak membuat dia berubah ke arah lebih baik. Jadi yang perlu kita lakukan bersama adalah membuat sistem yang menjadikan pemimpin bisa membawa rakyat ke arah lebih baik.

Seperti apa sistem itu?

Sistem itu harus bisa memberikan hak kepada rakyat melalui diri sendiri atau wakilnya di parlemen untuk memberi tahu sampai mengkritik pemimpin. Tentu itu juga tergantung pada budaya negara masing-masing. Kalau rakyat sudah memberi tahu, memberi saran, masukan, sampai kritik tidak mempan, ya kita sabar sampai pemilihan berikutnya kita hukum dengan tak memilih pemimpin dan partai pendukungnya. Lalu, kita ganti orang lain sambil berharap yang baru lebih baik. Sistem itu juga menjunjung supremasi hukum. Jadi bila pemimpin melanggar hukum, dia tak berada lebih tinggi daripada hukum sehingga dengan kekuatan politiknya menindas hukum.

Yang harus ada dalam sistem itu adalah memberikan kesempatan pada rakyat untuk memproduksi pemimpin. Rakyat harus memproduksi pemimpin melalui berbagai cara, antara lain melalui partai. Partai harus menjadi institusi yang memberikan pendidikan politik bagi rakyat dan bagi kader.

Bagaimana pendidikan politik partai saat ini? Berhasilkah mendidik dan mengader? 

Saya belum pernah menyaksikan pengaderan partai yang memuaskan, kecuali di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Itu mungkin subyektif, tetapi memang seperti itu. Partai-partai saat ini tak begitu serius merekrut dan menyeleksi anak muda yang berminat berpolitik. Akibatnya, saat hendak pemilu mau mencalonbkan siapa masih bingung. Akhirnya merekrut tokoh dari luar yang punya karisma, daya jual tinggi, punya dana, demi mendapat suara.

Saya melihat PKS merekrut orang muda dan mengader dengan baik sehingga punya value, mendalami betul ideologi dan cita-cita partai dan siap memperjuangkan cita-cita itu karena begitu yakin. Cita-cita partai umumnya, bagaimana rakyat makin sejahtera, makin tak terbebani pungutan resmi dan liar yang memberatkan, bagaimana peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan di negeri ini, juga swasembada pangan.

Dalam pengaderan itu bukan hanya dikuliahi, diceramahi, serta beraktivitas sosial di masyarakat. Itu hal sekunder. Hal primer adalah bagaimana para kader mempunyai kesadaran tinggi bahwa mereka calon pemimpin yang akan mendapat amanah besar, yaitu negara dan bangsa ini. Mampulah berbuat terbaik bagi bangsa ini. Mari tingkatkan kemampuan, mengader diri.

Itu harus ditanamkan secara serius. Juga ada seleksi khusus untuk menyaring orang-orang berkualitas. Memang itu kerja keras. Bukan kerja instan. Tak hanya partai, organisasi kemasyarakatan juga bisa melakukan. Tapi partai memang perlu melakukan karena jadi pemasok atau penentu orang yang diarahkan ke parlemen, kabinet, serta pemerintahan.

Saat ini pengaderan hanya formalitas; kegiatan selesai, ya selesailah. Juga sekarang makin sedikit orang partai yang rela mati mengurus, mengader, menghidupkan partai. Kini bahkan menjadikan partai batu loncatan. Setelah itu, partai kapiran ditinggalkan.

Bagaimana dengan penilaian, saat ini kita miskin sikap kenegarawanan?

Orang muda yang saat ini di tampuk kepimpinanan sepertinya sudah terlalu jauh dari sejarah para negarawan. Kita sudah jauh dari sejarah Natsir, sejarah IJ Kasimo, dan founding fathers. Mereka saat sidang berdebat dengan gigih berdasar ideologi masing-masing, tetapi tetap menjalin hubungan harmonis, penuh nurani, kaya spiritual sebagai sesama manusia. Bisa berangkulan dan pulang bareng.

Sejarah tak pernah mengajarkan betapa penting nilai-nilai seperti itu dengan benar. Sejarah diubah untuk menonjolkan pihak tertentu dan seakan menenggelamkan nilai-nilai para negarawan pada masa lalu. Pemaknaan terhadap sejarah sangat dangkal.

Hingga kini yang muncul adalah pokoknya bisa memenuhi hasrat berkuasa, merebut kekuasaan, dengan segala cara, dengan dagang sapi, politik uang, dan melupakan perjuangan untuk kepentingan rakyat. Dengan kekuasaan bisa dengan mudah mencuri uang negara, dengan kekuasaan bisa menyandera hukum, sehingga banyak orang bermasalah dengan hukum, ingin menyelamatkan diri dengan masuk partai. Masuk partai ya dengan transaksi. Jadi ya tidak keruan seperti ini.

Itu semua rangkaian proses yang mendangkalkan demokrasi kita. Jadi bukan demokrasi sebenarnya, melainkan tak lebih transaksi para elite yang ingin mengeruk keuntungan dengan berkuasa. Ibaratnya jadi dangkal seperti pasar. Celakanya, kemerosotan sikap kenegarawanan, kejujuran, etos kerja yang sangat memalukan juga terjadi pada kehidupan riil di masyarakat. []


*sumber SUARA MERDEKA (15/4/2012) hal. 2

| 0 comments

Andakah pemenang PKS FUTSAL CUP?


Ikuti dan Saksikan PKS CUP II

PKS CUP II persembahan PKS Jember  khusus untuk kamu semua
Bagi anda yang memiliki tim futsal silahkan daftarkan segera tim anda di open tournament pks cup ke 2 rebut hadiah total 5 juta rupiah.
Pendaftaran di buka mulai hari ini puku 09.00 - 20.00 WIB,
Biaya Pendaftaran 200 ribu rupiah.
Pemenang PKS CUP 1, Andakah Pemenang Berikutnya???
Tehnical meeting tanggal 23 april pukul 20.00 wib @ DPD PKS Jl.Mastrip No 73 B
untuk keterangan lebih lanjut hubungi,
Broder Imron Rosadi
085749716199
085236676761
Salam Olah Raga !!!
Enjoy The Game No Anarkis No Rasis
Junjung Tinggi Sportifitas...

| 0 comments

BAKSOS PKS Jember Tak Kenal Henti


Baksos PKS, Bazar Pasar Murah dan Layanan Kesehatan di Desa Panti

PKS bukanlah partai buah rambutan yang berbuah hanya pada musim tertentu, PKS adalah Partai Kelapa Sekali, partai buah kelapa yang memberi setiap saat dan semua bagiannya memberikan manfaat bagi masyarakat. Termasuk bakti sosial sebagai trade mark PKS yang merupakan partai peduli, diselenggarakan tak peduli musim apapun untuk masyarakat desa yang membutuhkan kesejahteraan.
"Sayang dan Menghormati Orang Tua"
Ketua DPD PKS Jember, Mashuri Hariyanto menjemput langsung peserta baksos
Baksos(Bakti Sosial,red) kali ini diadakan hari Ahad, 15 April 2012 di Desa Panti, dipimpin langsung Ketua Panitia Milad berikut Ketua DPD yang aktif ikut serta melayani masyarakat. Diantara kegiatan baksos PKS adalah Basar Pasar Murah dan Layanan Kesehatan. Tak hanya baksos, sesi tersebut juga dimanfaatkan untuk dialog dengan masyarakat grass root desa Panti.
" Aspiratif pada masyarakat grass root "
Ketua DPD PKS Jember, Mashuri Hariyanto berdialog dengan masyarakat Grass Root
Semoga langkah kebaikan tak kenal henti ini juga menjadi contoh bagi partai lain untuk terus berloma-lomba memberikan pelayanan kepada masyarakat menuju Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.(aulia)

| 0 comments

PKS Jember: Sekali lagi, tolak kenaikan BBM !!!

Spanduk tolak kenaikan BBM PKS Jember di Jalan Mastrip.

Gaung penolakan PKS terhadap kenaikan BBM bertebaran dimana-mana sejalan dengan nafas rakyat Indonesia yang mendambakan kesejahteraan. Termasuk di kota kita tercinta, Jember terbina. Sebab faktanya kenaikan BBM itu bukan hanya masalah minyak, tapi juga bisa berimbas pada penderitaan rakyat. Penolakan itu bukan tanpa dasar, sebab sebelumnya PKS sudah berusaha melakukan komunikasi dengan koalisi dan menyampaikan surat kepada Presiden SBY terkait kenaikan BBM ini. Sikap ini bukanlah sikap baru muncul di paripurna, tapi sebelumnya sudah jelas ditegaskan Presiden Partai Lutfi Hasan Ishaq dalam Mukernas PKS 27-29 Maret 2012 di Medan.
Sikap PKS di Paripurna juga jelas, dan ternyata kemudian sikap inilah pada jajak pendapat KOMPAS yang mendapat dukungan luas dari publik.

Source: Jajak Pendapat Kompas
Begitu juga di Jember, dukungan penolakan ini merupakan bukti bahwa sampai kapanpun dan dimanapun PKS akan tetap bersama rakyat dan berjuang untuk rakyat Indonesia. Meski anggota koalisi 'menyerang' dengan berbagai macam cara. Sejarah akan mencata, insya Allah kami Partai Konsisten Sekali (PKS). Salam 3 Besar.
Sejarah Sikap PKS Pro Rakyat, meski berbeda dengan anggota koalisi

| Selasa, 10 April 2012 0 comments

Milad PKS ke 14, Bekerja untuk Kemajuan Jember


Dalam rangka menyambut MILAD (ulang tahun) PKS yang ke 14, PKS Jember selenggarakan 14 rangkaian kegiatan untuk warga Jember sebagai wujud pelayanannya kepada rakyat yang telah bersama-sama 14 tahun membangun Jember bersama PKS. Tentu ini bakal lebih meriah daripada tahun sebelumnya, sebab dengan 14 kegiatan yang sangat variatif ini menyajikan menu yang lengkap bagi warga Jember. Mulai dari serap aspirasi, silaturrahim, training al quran, open tournament futsal, bakti sosial, penerimaan kader baru, diskusi permasalahan jember, tasyakuran milad, lomba tumpengan, launching pos ekonomi keluarga, peringatan hari kartini, musabaqah tsaqofah islamiah, mlaku bareng PKS dan  puncaknya adalah gelar seni. Sebagai wujud komitmen merealisasikan program ini agar menyentuh kader, simpatisan dan seluruh warga jember, PKS pilih kader terbaiknya yang juga ketua FPKS Jember dr.Yuli sebagai Ketua Panitia MILAD PKS yang ke 14. Inilah wujud konsistensi kami kepada rakyat Jember, tak peduli sepanas apapun suasana koalisi, apakah di luar atau di dalam koalisi, bagi kami yang lebih penting adalah terus mengabdi, mengabdi untuk kemajuan warga Jember. Semoga dengan semakin besar PKS, maka semakin besar manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat Jember bersama elemen masyarakat yang lain. Salam 3 Besar !!!




| 0 comments

Memelihara Rasa Suka kepada Pasangan

Ilustrasi pasutri. Google.com
“Konsentrasikan ingatan anda. Hadirkan semua sisi kebaikan pasangan anda selama ini. Kumpulkan semua sisi positif pasangan anda”, demikian kalimat perintah saya kepada para peserta Pelatihan Wonderful Family di Kota Makassar, beberapa waktu yang lalu.

“Waktu anda tiga menit untuk menuliskan semua sisi kebaikan dan sisi positif pasangan anda. Silakan mulai menulis !” lanjut saya. Sekitar 100 pasangan suami isteri peserta Pelatihan tersebut segera menulis di atas kertas yang telah disediakan panitia.

Satu menit berlalu. Saya perhatikan peserta serius mengingat kebaikan pasangan untuk dituliskan. Dua menit berlalu. Beberapa peserta tampak sudah selesai menulis. Tak ada lagi kalimat yang akan dituliskan. Tiga menit sudah, waktu untuk peserta habis.

“Waktu habis. Silakan berhenti menulis”, ungkap saya. “Sekarang hitung berapa poin kebaikan pasangan yang berhasil anda hadirkan dalam tiga menit ini”. Tampak para peserta menghitung poin yang barusan selesai mereka tuliskan.

“Siapa yang menulis di atas 20 poin?” tanya saya. Tidak seorangpun angkat tangan.

“Siapa yang menulis lebih dari 15 poin?” Seorang wanita angkat tangan. Segera saya minta ia maju ke depan forum. Ternyata ia menulis 16 poin kebaikan suaminya.

“Tolong bacakan 16 poin kebaikan suami tersebut”, pinta saya.

“Pertama, suami saya rajin ibadah. Kedua, ia ganteng. Ketiga, sangat romantis. Keempat, setiap hari selalu ada kata sayang untuk saya…..” jawab wanita tersebut terbata-bata.

“Terus?” tanya saya. Ia tidak mampu meneruskan. Matanya berkaca-kaca.

“Biar saya yang membacanya”, ungkap saya. Iapun memberikan kertas kerjanya.

“….Kelima, senang memijit isteri. Keenam, senang membantu pekerjaan isteri. Ketujuh, pandai mendidik anak-anak. Kedelapan, suami saya sangat sabar. Kesembilan, menghormati orang tua dan mertua. Kesepuluh, tidak rewel dalam urusan makan…..” dan seterusnya. Saya membacakan enambelas poin kebaikan suami yang ia tuliskan.

Luar biasa. Sangat jarang kami temukan peserta yang mampu menulis kebaikan pasangan dalam waktu sesingkat itu. Hanya tiga menit saja, namun ia mampu menuliskan enambelas poin kebaikan pasangan. Saya segera mengapresiasi dengan memberikan hadiah kepadanya. Saya katakan di forum, “Bersyukurlah suami yang isterinya mampu melihat sangat banyak kebaikan suami. Bersyukurlah isteri yang suaminya mampu melihat sangat banyak kebaikan isteri”.

Menjaga dan Memelihara Rasa Suka kepada Pasangan

Inilah yang sering saya sampaikan di berbagai forum, bahwa cara untuk menjaga rasa suka kepada pasangan adalah dengan jalan mengingat berbagai kebaikan pasangan. Fokus melihat sisi positif, sisi kelebihan, sisi kebaikan pasangan yang ada pada pasangan. Kenyataannya, setiap hari pasangan hidup kita melakukan sangat banyak perbuatan baik kepada kita, sejak bangun tidur di pagi hari hingga berangkat tidur lagi di malam hari.

Sangat banyak perbuatan baik yang dilakukan pasangan kepada kita, namun karena dilakukan setiap hari maka dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Isteri memasak setiap hari untuk keperluan keluarga, dianggap hal biasa. Bahkan sebagian suami menganggapnya sebagai kewajiban, bukan kebaikan. Suami yang setiap hari bekerja keras mencari nafkah adalah kebaikan. Namun karena itu yang menjadi kegiatannya setiap hari, maka dianggap sebagai hal yang lumrah dan wajar saja. Bahkan sebagian isteri mengatakan, itu bukan kebaikan karena memang menjadi kewajiban para suami untuk melakukannya.

Saya tanyakan kepada para peserta laki-laki, “Apakah para suami di sini rutin memberikan nafkah kepada isterinya ?” Para suami menjawab, “Ya, kami rutin memberi nafkah untuk keluarga”. Pertanyaan saya kepada para peserta perempuan, “Siapakah di antara anda yang menuliskan pemberian nafkah rutin sebagai kebaikan suami?” Ternyata hanya tiga peserta perempuan yang angkat tangan.

Ketika saya tanyakan kepada para isteri di forum itu, “Mengapa anda tidak menuliskan pemberian nafkah sebagai kebaikan suami?” Jawaban para isteri beragam. Ada yang menjawab, “Karena itu sudah biasa dilakukan, jadi wajar saja”. Ada yang menjawab, “Karena itu memang sudah menjadi kewajibannya”. Ada pula yang menjawab, “Karena itu sudah menjadi rutinitas, sehingga tidak dicatat sebagai kebaikan”.

Saya tanyakan kepada para peserta perempuan, “Apakah para isteri di sini rutin memasak untuk keluarga di rumah?” Para isteri menjawab, “Ya setiap hari kami memasak”. Pertanyaan saya kepada peserta laki-laki, “Siapakah di antara anda yang menuliskan, isteri rutin memasak untuk keluarga sebagai kebaikan isteri?” Ternyata hanya dua peserta yang angkat tangan.

Ketika saya tanyakan kepada para suami, “Mengapa anda tidak menuliskan memasak sebagai kebaikan isteri anda?” Jawaban para suami, “Itu kan sudah menjadi kewajibannya”. Sebagian lain mengatakan, “Itu sudah biasa dilakukan semua perempuan dimana-mana”. Begitulah mereka memahami tentang aktivitas memasak yang dilakukan isteri setiap hari di rumah. Seakan-akan sudah menjadi kewajaran sehingga tidak dicatat sebagai kebaikan.

Ketika saya tanyakan di forum, “Orang yang melakukan kewajiban itu orang baik atau tidak baik?” Serentak mereka menjawab, “Orang baik”. Nah, jadi mengapa anda tidak menganggap kewajiban yang dilakukan pasangan anda sebagai kebaikan? Bukankah orang yang menunaikan kewajiban adalah orang baik? Kenyataannya, kita semua akan bersedih apabila pasangan kita menolak melakukan kewajibannya.

Apa yang Menutupi Mata Anda?

Percayakah anda bahwa selembar daun bisa menutupi dunia? Ya, ketika daun itu menutupi mata anda, maka tertutuplah dunia. Anda tidak bisa melihat apapun lagi, karena mata anda tertutup oleh selembar daun.

Maka, janganlah kekurangan pasangan menutupi mata anda, sehingga anda tidak bisa lagi melihat sangat banyak kebaikan yang ia lakukan. Apabila mata anda ditutupi oleh kekurangan pasangan, maka anda tidak sanggup melihat berbagai kelebihan yang dimilikinya.

Mulai sekarang, fokuskan perhatian anda kepada sisi kebaikan dan sisi positif pasangan anda. Jika kebaikan dan kelebihan pasangan yang selalu anda ingat, maka anda akan selalu bersyukur karena memiliki pasangan hidup yang sangat banyak memiliki kebaikan. Sebaliknya, anda akan selalu mengeluhkan pasangan, jika yang anda ingat hanyalah sisi kekurangan dan sisi negatif pasangan.

Sebuah Testimoni

Usai acara tersebut, keesokan harinya saya dikejutkan oleh sebuah SMS dari seorang suami yang menjadi peserta Pelatihan, “Saya merasa menyesal telah menyimpan sisi kekurangan dan sisi negatif isteri saya selama duapuluh tahun pernikahan kami. Terimakasih telah mengingatkan”.

Hari berikutnya, SMS datang dari isterinya. “Alhamdulillah, suami saya dengan tulus menyampaikan permintaan maaf kepada saya sepulang mengikuti acara Pelatihan Wonderful Family kemarin. Setelah duapuluh tahun kami menikah, baru kali ini ia meminta maaf kepada saya. Duapuluh tahun saya jalani dengan penuh kegetiran, karena sikap suami saya yang selalu mencari-cari kesalahan dan mengungkiut kekurangan saya. Ini adalah hari yang sangat membahagiakan saya setelah duapuluh tahun berkeluarga, bahwa suami saya berjanji akan menjadi lebih baik, dan menyesali sikapnya kepada saya selam ini. Terimakasih telah berbagai dengan kami”.

Alhamdulillah.
http://wonderful-family.web.id/?p=1100

| 0 comments

Perkuat Ketahanan Keluarga, PKS gelar Familly Training

Konsultan Keluarga Sakinah, Ust.Cahyadi Takariawan, Apt
Keluarga sebagai pilar peradaban harus ditopang dengan ketahanan dan kemandirian dalam keluarga. Negara yang baik adalah kumpulan dari masyarakat yang baik, dan masyarakat yang baik adalah kumpulan dari keluarga yang baik. Sebagaimana islam adalah memberikan perhatian besar pada keluarga, maka begitu juga PKS mengimplementasikannya dalam program Familly Training pada Ahad,18 Maret 2012 di Jember. Program ini bertujuan untuk membentuk meningkatkan ketahanan keluarga menuju protret ideal keluarga Sakinah, Mawaddah, Rohmah wa Dakwah. Diharapkan dengan keluarga yang kuat dapat meningkatkan pelayanan PKS kepada masyarakat.
Training yang dipandu langsung oleh pakar sekaligus konsultan keluarga dari Jogja, Ust.Cahyadi Takariawan ini disambut suka cita dan semangat oleh seluruh pengurus PKS Jember beserta pasangannya. Dengan disediakannya tempat pengasuhan buat anak-anak kader, diharapkan pasangan suami istri kader PKS ini bisa fokus mengikuti training ini.
Jika dulu PKS menjadi pelopor program peduli bencana sehingga partai lain juga membentuk divisi tanggap bencana, maka PKS juga berharap program ketahanan keluarga ini juga diikuti oleh partai-partai lain,  sebab keluarga adalah embrio terkecil yang berpengaruh pada kemajuan bangsa yang merupakan salah satu pilar peradaban.(aulia)
Berikut rekaman audio recordnya untuk anda pecinta pks jember.


link download 

| 0 comments

Selamat Sukses Muskerwil NU Jawa Timur


Pada hari Sabtu-Ahad, 31 Maret-1 April 2012 bertempat di Pondok Pesantren As Sunniyah Kencong-Jember Jawa Timur berlangsug Musyawarah Kerja Wilayah (MUSKERWIL) Nahdlatul Ulama Jawa Timur yang diikuti 44 PCNU se Jawa Timur dan dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifulloh Yusuf atau Gus Ipul. Hadir pula PKS DPW Jawa Timur dan DPD PKS Jember sebagai undangan yang merupakan wujud silaturahim erat antara PKS dengan NU Jawa Timur. Semoga Allah memberikan keberkahan pada acara muskerwil ini sehingga memberikan manfaat bagi ummat.
Delegasi dari DPD PKS Jember

| 0 comments

Tausyiah Militansi Kader oleh KH.Khoirul Hadi

Bagi anda yang pernah tercelup tarbiyah di Jember, pasti tak asing dengan nama Ustadz Khoirul Hadi, Lc. Baik mahasiswa, pekerja, ibu-ibu dan bapak-bapak pasti mengenal beliau sebab sepak terjangnya di dunia dakwah tarbiyah di Jember dan sekitarnya (lumajang, bondowoso, situbondo dan banyuwangi).
Kapabilitas beliau dalam ilmu syariah menjadikan tausyiahnya begitu syarat makna. Termasuk yang beliau sampaikan pada saat Mabit dengan seluruh kader PKS di Jember dengan Tema Militansi Kader Desember 2011 lalu.
Bagi anda dimanapun berada yang merindukan siraman tausyiahnya, berikut rekaman dari pksjember untuk anda semua.
Semoga penuh berkah, menjadi ilmu yang bermanfaat bagi diri dan ummat. Salam 3 besar !!! (aulia)

Berikut link downloadnya Taujih

| 0 comments

Berpikirlah sebelum membuang makanan


Sebelum Anda membuang sisa makanan dalam mangkuk Anda, silahkan berpikir tentang orang-orang kelaparan.

Di Afrika dan tempat lain di dunia, ada anak-anak kelaparan, setelah perjanjian ditandatangani antara UNICEF dan MSN, untuk anak-anak hilang dan anak-anak lain, sebuah program untuk membantu pemula di buat.

Berapa kali Anda memuat dan membagi gambar ini untuk teman, sebanyak itu di kali 5 euro, itulah yang Unicef akan terima. mari kita mambantu anak-anak sekarat agar bisa hidup. Janganlah kita lupa bahwa setiap detik, mereka memiliki anak yang mati kelaparan.

Ini hanya senilai hampir 2 menit dari kehidupan Anda, tetapi untuk anak-anak Afrika, ini untuk seluruh hidup mereka.

| Senin, 09 April 2012 1 comments

KOMANDAN & 37 PRAJURIT KORSEL MASUK ISLAM


Kapten San Jin-Gu adalah salah satu komandan Brigade-11SF, pasukan perdamaian PBB dari Korea Selatan yg ditugaskan di Irak. 

Kapten San dan pasukannya bertugas di wilayah Irbil, Irak Utara. Saat bertugas di wilayah tsb, ia sering mengamati orang2 muslim sholat berjamaah di masjid, kebetulan markas pasukannya berada dekat masjid. Ia sangat tertegun dengan gerakan-gerakan sholat. Karena dihinggapi rasa penasaran, ia mencoba menirukan seluruh gerakan sholat dan dipraktekan di kamarnya sendirian. Pada saat mempraktekan itulah ia merasakan ada ketenangan, dan perasaan damai dalam hatinya. 

Itulah sebabnya, gerakan2 sholat tsb kemudian ia jadikan program meditasi di pasukan yg ia pimpin (disamping Yoga), dan ternyata sebagian besar prajurit setelah mempraktekan gerakan2 sholat tsb merasakan hal yg sama, mereka juga merasa lebih tenang dan damai. 

Sejak itu Kapten San berinisiatif mempelajari Islam untuk mengenalnya lebih dalam lagi, dan akhirnya ia memutuskan untuk memeluk Islam. 

Ketika niatnya ingin memeluk Islam disampaikan kepada prajurit2nya, ia berkata: "aku telah menemukan cahaya kehidupan yg sesungguhnya, aku ingin berada dalam cahaya itu, dan cahaya itu adalah Islam". 

Tanpa ia duga, secara spontan 37 prajurit yang ia pimpin mengangkat tangan mereka, sebagai tanda ikut bersama komandanya - untuk juga memeluk Islam. 

Subhanallah-Walhamdulillah-Allahu Akbar...!

| 0 comments

Olahraga PKS, Tak kenal henti

Keadilan FC (hitam) vs Johar FC (biru)
Tak hanya ramai kegiatan agama dan pelayanan sosial, PKS juga ramai kegiatan olah raga. Secara rutin kader PKS mengadakan kegiatan olah raga, diantaranya adalah FUTSAL yang dimotori oleh keadilan FC sebagai tim futsal PKS Jember. Disamping Futsal PKS Jember juga mempunyai tim bulu tangkis. Banyaknya kegiatan olah raga ini mampu memperkuat soliditas antar kader, mungkin disinilah kunci mengapa di PKS minim sekali terjadi perselisihan apalagi tindakan anarkis yang dilakukan oleh internal kader.

Bukti keseriusasn PKS terhadap olah raga diantaranya adalah dengan menciptakan senam PKS Nusantara yang sebelumnya juga ada senam Ruhul Jadid. PKS adalah bagian dari slogan "memasyarakatkan Olahraga, dan mengolahragakan masyarakat ". caiyooo ...!!! (aulia)


| Minggu, 08 April 2012 0 comments

Tingkatkan Kualitas Kader Dakwah Muslimah, PKS Adakan Training

Training Peningkatan Kualitas Kader Dakwah Muslimah di PKS Cabang Dakwah 4
PKS tak kenal henti perhatikan kaum wanita, melalui program training peningkan kualitas kader dakwah muslimahnya PKS Jember ingin memberikan yang terbaik kepada masyarakat jember khususnya kaum ibu-ibu dimana diharapkan dengan meningkatnya kapasitas daiyah muslimah ini mampu meningkatkan kualitas ibu-ibu di Kabupaten Jember(aulia)

| 0 comments

PKS Bekali Pengurusnya Pemahaman Al Quran

Daurah Quran yang diikuti semua pengurus PKS
"Bukan PKS kalau hari libur gak ada aktivitas..." Kata salah satu kader yang tak mau disebut namanya. Ini memang sebuah kenyataan bahwa betapa PKS bukanlah partai musiman yang baru ada kegiatan pas PEMILU, lalu setelahnya tak ada pelayanan atau perbaikan. Kegiatan yang diselenggarakan tanggal 8 April 2012 diantara long weekend ini bernama Daurah Qur'an (Training Quran) dimana semua pengurus PKS dibekali tentang pemahaman AL Quran, mulai dari memahami kemuliaan quran sampai pada bagaimana meningkatkan interaksi dengan Quran. Kegiatan ini merupakan program Nasional Kaderisasi PKS dimana setiap DPD harus ada kegiatan tahfidz di masing-masing grup pembinaan, dan ada pondok tahfidz sebagai pencetak dai unggulan PKS. 
Ada cerita menarik saat sesi sharing yang dibawakan oleh para empat hafidz yang telah hafal 30 juz di usia mahasiswa. Diantara cerita yang dibagi adalah tentang Rumah Quran yang diikuti oleh anak SD kelas 4 yang mampu menjadikannya hafal 25 juz. Anak SD Negeri ini setiap harinya selalu hadir di rumah quran selepas sekolah, jadi hafalannya dilakukan selepas sekolah di SD Negeri. Ada juga sopir Bus yang hafal 30 juz di usia  lebih dari 40th, juga ada brimob yang semangat menghafal Quran di sela kesibukannya. Semua cerita di atas semakin meningkatkan semangat kader PKS untuk lebih kuat lagi berinteraksi dengan AL Quran, terutama menghafalkannya.

Kegiatan yang diikuti Bapak dan Ibu beserta ramainya anak-anak ini di tutup siang hari pukul 14:00 dengan komitmen bersama untuk meningkatkan hafalan Quran di masing-masing grup pengajian. Semoga ada kegiatan yang sama di partai lain, sehingga Indonesia semakin berkah dengan kecintaan masyarakat terhadap Al Quran.

| 2 comments

Siapkan Jasmani Kader, PKS Jember Latih Kader di Alam Bebas

Pembukaan MPKD 2 PKS Jember
Sebagai wujud komitmen PKS dalam pembangunan generasi muda Indonesia, melalui Bidang Kepanduan dan Olahraga PKS Jember mengadakan kegiatan MPKD 2 di bukit Rembangan mulai tanggal 23 - 25 Maret 2012. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk kesehatan jasmani kader dan juga ketrampilan hidup(life skill) di alam bebas.
Dengan kesehatan inilah diharapkan kader PKS siap dalam segala kondisi untuk melayani masyarakat Jember khususnya. Baik dilibatkan pada kegiatan bencana maupun pelayanan launnya.
Selintas kegiatan ini mirip pramuka, mengadakan kemah di alam bebas, tetapi ada nuansa spiritual yang lekat sekali dalam setiap sesinya. Dimana setiap kader mendapatkan tugas untuk menghatamkan 1 juz al quran dalam sehari sekaligus dzikir dan sholat wajib yang tak boleh dilupakan.
Mukhoyam Pandu Keadilan Dasar 2

Kegiatan yang dibuka dan dikawal langsung oleh ketua DPD PKS Jember, Mashuri Harianto ini merupakan kegiatan wajib yang harus dilalui kader PKS. Perhatian PKS terhadap olah raga dan kesehatan ini hampir sama degan perhatiannya kepada amal ibadah lainnya. Karenanya ia menjadi amal wajib setiap pekan bagi kader.
Bisa jadi, inilah yang point yang membedakan PKS dengan partai lain dimana perhatian PKS terhadap kadernya begitu dalam, tak hanya sampai kader, tapi juga kepada masyarakat. Sebab PKS mencetak kader-kadernya untuk mengabdi kepada masyarakat.(aulia)

| 0 comments

PKS Jember hadiri undangan Muskerwil PWNU Jatim

DPW PKS Jatim beserta DPD PKS Jember menghadiri undangan Pembukaan Musyker PWNU Jatim di PP Assuniyah Kencong tanggal 31 Maret 2012 malam hari pukul 20:00. Kegiatan yang diikuti 44 Cabang NU seluruh jatim ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf. Dalam pembukaan itu pula KH.Hasyim Muzadi didapuk memberikan tausyiah tentang berbagai macam isu kebangsaan. Di Pondok Asuhan KH. Syadid Jauhar inilah PKS sebagai elemen tak terpisahkan di Jawa Timur khususnya di Jember, ikut memeriahkan pembukaan Muskerwil ini dengan menghadirkan tokoh sekaligus pendiri PKS Jember, KH.Khoirul Hadi. Hadir pula tokoh-tokoh  agama dari MUI dan tokoh-tokoh pemerintahan mulai dari Bupati Jember, Bupati Lumajang dan Bupati Bondowoso. Dengan jalinan silaturahim yang semakin erat antara organisasi massa dan partai berikut pemerintah, diharapkan mampu meningkatkan kerjasama dalam membangun negara Indonesia kedepan (aulia).

| 0 comments

Kultwit @MahfudzSiddiq : "Pengkhianatan Koalisi PKS"

Mahfudz Siddiq
Wakil Sekjen PKS 
@MahfudzSiddiq




  1. Nih "Pengkhianatan Koalisi PKS" versi Setgab: 1. Dukung angket Century, 2. Dukung angket mafia pajak dan 3. Tolak naik harga BBM.
  2. Apakah untuk 3 kasus tsb koalisi satu suara? Tidak. Bbrp partai koalisi beda dgn pemerintah. Tp label "pengkhianat" ditujukan hanya ke PKS.
  3. PKS dukung angket Century jelas krn perampokan Bank yg kemudian ditutup uang negara hrs diusut dan tdk boleh jadi pola berulang!
  4. PKS dukung angket mafia pajak jelas krn rugikan potensi penerimaan keuangan negara puluhan bahkan ratusan trilyun per-tahun. Kasus Gayus??
  5. PKS tolak harga BBM naik jelas krn masih ada solusi lain dan masy tdk siap dan tdk mampu. Faktanya skrg harga minyak dunia terus turun!
  6. Sekarang media ributkan "kejanggalan" APBNP yg diduga ada "barter" soal uang negara tuk gantirugi korban "Lapindo". Ada kaitan dgn isu BBM??
  7. Jika ada yg paham hebatnya mafia BBM di Indonesia, siapa paling diuntungkan jika BBM subsidi jadi naik 1 april lalu? Pastinya bukan PKS!
  8. PKS koalisi dgn Pres SBY krn mau bantu negara dan rakyat. Bukan bantu seorang SBY dan PD.
  9. Koalisi pernah disebut pengamat sbg "kerumunan politik yg sarat kepentingan". Jadi wajar kalo ada intrik, saling incar, belah bambu, etc!
  10. Saya tdk kaget jika seorang Ketum partai besar tiba2 jadi jubir istana tuk katakan bhw "PKS tlah berkhianat". Kami tdk akan komen ttg Anda!
  11. Saya jg tdk kaget ktk bbrp partai Islam minta PKS tdk dukung PT tinggi yg diusul 3 parpol besar dlm UU Pemilu. Kami setuju. Lalu Anda skrg??
  12. Banyak pihak nilai pemerintah asyik dgn pencitraan. Aneh saat PKS tolak harga BBM naik, buru2 mereka tuding PKS cari pencitraan. Haha..?!
  13. 2 periode, PKS tahu persis bgm manajemen koalisi dijalankan. Yakinkah bhw proses pengambilan keputusan baik jika style leadership sprt ini?
  14. Amar ma'ruf - Nahi munkar: prinsip PKS dlm berpolitik, baik di dalam ataupun di luar pemerintahan. Katakan kebenaran meski pahit (resikonya)
  15. PKS tdk punya media besar tuk bangun opini. Media kami adl nurani & akal sehat rakyat ini yg paham soal century, mafia pajak & kisruh BBM!
  16. PKS mmg partai seumur jagung tp pelajaran sejarah menyambung umur perjuangan kami tuk sadar dan paham bertindak. Meski banyak yg blm sadari.
  17. Kepada kader PKS trus arungi gelombang samudera dgn sampan kecil kalian! Kelak kapal2 besar yg akan karam akan butuh "tangan" kalian!
  18. Kader PKS: Trus pelajari sejarah, firasati keadaan dan bertindak tanpa pamrih untuk kebaikan sebanyak2nya orang di sekeliling kalian!
  19. Selamat berhari libur, tp jgn sekali2 liburkan nurani & akal kita! Rakyat negeri ini sdh lama lelah dgn keadaan, tp mrk msh simpan harapan!

| Sabtu, 07 April 2012 0 comments

PKS, Natsir dan Hamka (3)

M. Natsir

Sebagian kalangan aktivis Muslim hingga detik ini masih sulit menerima keputusan PKS untuk berkoalisi dengan SBY. Dalam pandangan mereka, sikap ini menunjukkan ketidakmurnian perjuangan PKS, karena berkoalisi dengan parpol-parpol yang dianggap lemah komitmennya terhadap Islam. Meski demikian, kebanyakan di antara mereka tidak dapat mempertahankan konsistensi hipotesisnya tersebut ketika menyaksikan bagaimana PKS secara sistematik terus melancarkan kritik yang konstruktif kepada pemerintah.
Dalam sejarah politik Islam, PKS bukanlah yang pertama mendukung pemimpin yang tidak dikenal karena komitmen keislamannya. Moh. Natsir, ulama-negarawan yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia (RI), juga bekerja di bawah kepemimpinan Soekarno yang dikenal sekuler. Dalam biografi M. Natsir, Ajip Rosidi mengungkapkan betapa tajamnya perbedaan pandangan antara Soekarno dan Natsir yang terwujud dalam penulisan artikel. Peristiwa saling berbalas artikel itu terjadi sebelum kemerdekaan RI. Artinya, ketika Natsir menerima amanah sebagai Perdana Menteri, ia telah lama bersilang pendapat dengan Soekarno.
Moh. Natsir menunjukkan komitmennya terhadap tugas. Tidak main-main, ia kemudian menjadi orang kepercayaan Soekarno yang dianggapnya pasti mampu menstabilkan pemerintahan. Kepemimpinan Natsir tidak hanya mengundang simpati dari masyarakat Indonesia, melainkan juga mendapat perhatian dari banyak jurnalis luar negeri. Di dunia Islam, nama Natsir dikenal sebagai representasi dari Indonesia. Konsistensi Natsir dalam bekerja tidak bersumber dari komitmennya kepada pribadi Soekarno, melainkan demi kepentingan umat. Natsir memandang amanah yang diterimanya sebagai kesempatan emas untuk menolong umat memperoleh kesejahteraannya. Oleh karena itu, meski harus rela dipimpin oleh Soekarno yang dalam banyak hal berbeda seratus delapan puluh derajat dengan dirinya, Natsir tetap menjalankan tugasnya semaksimal mungkin.
Sahabat Natsir, yaitu Buya Hamka, memiliki pengalaman yang serupa tapi tak sama. Berbeda dengan Natsir, Hamka cenderung tidak memiliki ketertarikan dalam dunia politik, meski kiprahnya di Masyumi sama sekali tak dapat dipandang sebelah mata. Setelah Masyumi dibubarkan secara paksa oleh Orde Lama, Natsir – sebagai politikus – diawasi penuh oleh Orde Lama, dan Orde Baru pun tak mengijinkan Masyumi untuk tampil kembali. Oleh karena itu, Natsir ‘banting stir’ dengan mendirikan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) yang berkiprah dalam bidang dakwah praktis. Nasib Hamka agak berbeda. Meski sempat dipenjara selama dua tahun oleh Orde Lama, namun ia relatif tidak dianggap sebagai politikus oleh Orde Baru. Karenanya, ketika Presiden Soeharto memprakarsai berdirinya Majelis Ulama Indonesia (MUI), ia secara pribadi meminta Hamka untuk menjadi Ketua MUI yang pertama.
Buya Hamka
Buya Hamka, sebagai ulama yang tidak tertarik dengan dunia politik, tidak terbiasa menjilat pemerintah, namun juga tidak selalu menentangnya. Dalam segala hal yang baik, Hamka senantiasa siap memberikan dukungan. Akan tetapi dalam hal-hal yang buruk, Hamka tidak ragu menolaknya. Puncak dari pertentangan antara Hamka dengan pemerintah Orde Baru terjadi ketika MUI mengeluarkan fatwa yang mengharamkan perayaan Natal bersama. Buya Hamka, yang ditekan habis-habisan karena fatwa tersebut, akhirnya memilih untuk mengundurkan diri.
Dalam buku Pribadi dan Martabat Buya Prof. Dr. Hamka, Rusydi Hamka menuturkan kata-kata Buya Hamka yang disampaikannya kepada sahabatnya, M. Yunan Nasution, tak berapa lama setelah ia mengundurkan diri dari jabatan Ketua MUI:
“Waktu saya diangkat dulu tak ada ucapan selamat, tapi setelah saya berhenti, saya menerima ratusan telegram dan surat-surat mengucapkan selamat.”
Moh. Natsir dan Buya Hamka agaknya dapat dijadikan cermin oleh PKS. Keduanya menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pemerintah; bukan komitmen kepada pribadi-pribadi yang menjabat itu, melainkan komitmen pada upaya membangun pemerintahan yang mensejahterakan rakyatnya. Keduanya pun menjadi contoh bagaimana harus bersikap dan menyesuaikan diri, baik sebagai bagian dari pemerintahan yang sah ataupun ketika dikeluarkan dari lingkaran kekuasaan. Sebagaimana yang dialami Buya Hamka dulu, PKS kini justru menuai pujian ketika rekan-rekan koalisinya mencela. Dikeluarkan dari koalisi atau tidak, PKS telah menunjukkan sikap politiknya yang tegas dan berkepribadian (habis)
oleh Akmal Sjafril
Pria lulusan S1 Teknik Sipil ITB ini dikenal luas sebagai blogger dan peserta Program Kaderisasi Ulama Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Setelah bukunya yang berjudul Islam Liberal 101 meledak di pasaran, ia kini aktif menjadi narasumber untuk masalah-masalah pemikiran Islam di berbagai media.

| 0 comments